Wednesday, March 13, 2013

The Next Generation of Ekspresi Blog


Setelah tahun lalu STTQ (Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin) Bungah dengan sukses mengadakan lomba blog dengan nama Ekspresi Blog STTQ. Melihat kesuksesan tahun lalu, tahun ini STTQ kembali mengadakan lomba serupa dengan nama JAWARA BLOG STTQ. Untuk tema lomba tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun kemarin, tahun kemarin yang mengusung “Blog Pendidikan Ekspresi Juara” tahun ini dengan jargon “Langkahmu setelah Masa Putih Abu-Abu”.

Lomba kali ini sedikit unik, karena dalam persyaratannya artikel yang dikirim harus ada keyword UNGU. Mungkin panitia juga bercermin dengan tren warna yang sedang digemari yaitu UNGU demi menarik peserta yang lebih banyak.

Sisi KREATIF peserta semakin diuji di lomba blog ini. Pasalnya, selain juara 1, 2 dan 3 yang diperebutkan, kategori Blog Favorit akan menjadi kategori primadona.

Seperti sebelumnya, lomba tahun ini juga dijadikan sebagai ajang promosi STTQ Bungah dalam mencari mahasiswa baru. Ini terlihat dari hadiah yang disediakan panitia sebagian besar adalah voucher untuk masuk ke STTQ.

Mari kita berlomba dengan kreatif dan sportif.

Reank Sang Jawara

Sunday, March 3, 2013

Puisi: Apa yang Terjadi di Negara Ku?


Apa yang Terjadi di Negara Ku?
Hukum dibuat mainan
Suap menyuap menjadi suatu kebiasaan
Koruptor hidup mewah di balik jeruji
Sedangkan rakyat menderita di pinggir jalan

Apa yang Terjadi di Negara Ku?

Ombak berlarian menerjang daratan
Tanah bergoyang menghancurkan yang duduk di atasnya
Gunung batuk mengeluarkan dahaknya

Apa yang Terjadi di Negara Ku ?

Penculikan begejolak di mana-mana
Pembunuhan menjadi budaya baru
Demo tanpa bakar-bakar kurang seru

Apa yang Terjadi di Negara Ku?

Hutan hijau hilang ditelan manusia
Hewan langkah mati tapa menyisahkan tulang belulang
Ikan habis di telan perut rakus

Apa yang Terjadi di Negara Ku?

Prestasi di dunia menuruni gunung
Sepakbola tergusur karena kepentingan politik
Bulutangkis hanya jadi penghias di setiap turnamen dunia

Apa yang Terjadi di Negara Ku?

Dulu kita Jaya
Dulu kita Bahagia
Dulu kita Ditakuti
Dulu kita Berprestasi
Dulu kita Aman
Dulu kita Sejahtera

Sekarang kita tak lebih dari seorang PECUNDANG hanya demi sesuap nasi kita menghalalkan semua cara

Apa yang Terjadi di Negara Ku?


Karya: Umar Al Faruq

"Buku (Internet) Jendela Dunia"

Bila mendengar istilah 'Jendela Dunia' kita pasti langsung tertuju dan fokus pada satu hal yaitu buku.

Buku adalah jendela bagi kita untuk mengetahui apa yang ada di dunia. Lewat buku kita dapat mengetahui hal-hal baru yang belum kita ketahui dan fakta-fakta tentang dunia.

Buku memiliki banyak manfaat bagi kita. Melalui buku kita memperoleh banyak ilmu pengetahuan dan referensi tentang kehidupan ini.

 Tapi sayang, dengan banyak manfaat yang kita dapat dari buku, buku memiliki banyak kekurangan yang sangat kompleks. Tidak disemua tempat kita bisa mendapatkan buku yang kita inginkan. Terlagi dengan mahalnya harga buku membuat banyak orang tidak mampu untuk  membelinya.

Karena itu buku perlahan mulai ditinggal penggermar sejatinya. Apalagi sejak populernya internet di dunia.

Internet adalah sebuah progam dimana kita bisa mencari semua hal informasi tanpa terkecuali. Dalam internet terdapat jutaan, milyaran hingga triliunan informasi yang kita dapat dengan mudah melalui browsing.

Buku ? Di internet pun kita bisa mendapatkannya secara gratis dalam bentuk softcopy. Segala macam dan judul buku yang kita mau bisa didapatkan di internet dengan mudah. Selain itu, di internet kita bisa berinteraksi sesama teman dengan socialnetwork yang tersedia.

Dewasa ini, buku sudah mulai terlupakan karena kehadiran internet yang lebih fleksibel. Banyak orang yang menganggap buku adalah hal yang lama atau jadul.

Jangan karena ada yang baru kita melupakan yang lama. Kita harus bisa bijak antara yang lama dan yang baru. Jadi, kita harus tetap belajar dengan buku dan jangan gaptek tentang internet.

Man Jadda Wa Jadda

 Man Jadda Wa Jadda

Dalam menitih ilmu, sudahkah anda mempunyai pedoman? Sudahkah anda berpegang pada satu pegangan? Pedoman sangat penting dalam menempuh kehidupan khususnya dalam pendidikan.

Man Jadda Wa Jadda salah satunya, hadits Nabi yang mempunyai arti “ Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkannya “. Jadi jelas siapun orangnya, miskin atau kaya, dari desa atau kota, jika bersungguh-sungguh dia pasti bisa mendapatkan apa yang dia cita-citakan.

Man Jadda Wa Jadda bisa kita jadikan pegangan dalam mendesain, meraih, dan mengekspresikan cita-cita kita.

Mendesain bukan berarti kita menggambar suatu pola diatas kanvas, tapi mempersiapkan diri kita menuju apa yang sudah kita cita-citakan. Contoh konkritnya adalah sekolah, di sekolah kita mendapatkan banyak bekal baik ilmu pengeahuan, mental, ataupun karakter diri inilah yang mampu menuntun kita dalam menggapai apa yang kita inginkan.

Meraih cita-cita berarti mendapatkan apa yang kita inginkan. Untuk meraihnya tidaklah mudah kita harus berusaha dengan sungguh dengan dibarengi do’a. Contoh usaha untuk meraihnya adalah dengan mengikuti lomba-lomba sesuai kemampuan kita, walaupun hasilnya tidak seperti yang diinginkan itu sudah cukup dibanding kita tidak mau mencoba. Dalam hal ini jangan anda sekali-kali mencoba untuk melakukan sesuatu hal yang diluar kemampuan kita karena dapat membuat kita merasa sangat kecewa jika hasil yang didapat nol.

Mengekspresikan apa yang kita dapat boleh-boleh saja, asal jangan sampai melampaui batas. Biasanya setelah mendapatkan suatu apa yang kita inginkan kita selalu lupa bersyukur dan malah sombong dengan hasil yang telah kita dapatkan. Padahal sebenarnya dengan kesombongan itu bisa membuat kita lebih hancur dan lebih hina. Maka dari itu sebaiknya kita mengekspresikannya dengan mensyukurinya lebih-lebih bisa mengamalkannya. Karena dengan mengamalkan ilmu yang kita miliki itu lebih dari sekedar cukup dari rasa bersyyukur kita dengan apa yang telah kita dapat.

Jadi untuk meraih semua apa yang kita inginkan dimulai dari niat kita dan kesungguhan kita dalam mencapai apa yang kita inginkan. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita mau berusaha.

Genggam Dunia dengan Ilmu Pengetahuan

Dalam kehidupan ini sebenarnya adalah sebuah rangkaian ilmu pengetahuan dan kita dituntut untuk memecahkannya.

Ilmu adalah metode atau cara untuk kita dapat mempelajari dan menguasai suatu aspek. Sedangkan pengetahuan adalah semua hal yang dapat menjadikan kita melihat semua aspek tentang kehidupan.

Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menangkap dan menguasai sebuah ilmu. Agar dapat menguasai ilmu kita harus terus berusaha. Salah satunya lewat pendidikan, baik in formal (keluarga), formal (sekolah), ataupun non formal (lingkungan).

Pendidikan sebagai Pegangan Utama

In Formal, dalam keluarga kita mendapatkan banyak pelajaran tentang kehidupan dan ilmu untuk modal terjun ke lingkungan yang lebih luas.

Formal, pendidikan formal adalah pendidikan yang paling utama. Tujuan dari pendidikan formal adalah selembar ijasah.

Dengan ijasah semua ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki dapat diakui oleh pemerintah dan masyrakat luas. Untuk dapat bekerja dengan baik kita memerlukan ijasah, walaupun kita mempunyai kemempuan yang sangat kompeten dan ahli tanpa didampingi ijsah semua itu tidak ada gunanya.

Selain ijazah, dalam pendidikan formal kita dilatih untuk disiplin dalam segala hal dan dapat membentuk kepribadian yang baik.

Non Formal, Dalam pendidikan non formal kita memperoleh banyak hal tentang bersosialisai dengan masyarakat

Mengaplikasikan Skil dengan Baik

Walaupun kita sudah menguasai 3 macam pendidikan di atas kita belum sepenuhnya bisa mencapai cita-cita kita tanpa mengaplikasikan kemampun kita ke masyarakat dengan baik.

Dalam kenyataan di Negara kita ini, pendidikan formal hanya dijadikan tempat untuk memelas selembar kertas tanpa memahami maksud belajar itu sendiri. Padahal dalam mendapatkannya tidaklah mudah, kita harus menyiapkan mental bahkan materi.

Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan bekal diri hingga kita mampu untuk terjun dan mengaplikasikan ilmu kita kepada masyarakat luas.

Dan pada akhirnya, jika kita dapat menguasai kedua aspek tersebutmaka setidaknya hal tersebut dapat menjadi modal yang sangat penting dalam kehidupan kita.

Manusia seutuhnya adalah manusia yang dapat menguasi empat yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. serta konatif. Maka jadilah manusia yang seutuhnya untuk kehidupan yang lebih baik.

 
Umar Al Faruq. Powered by Blogger.